Sabung Ayam Dan Filosofi Yang Dapat Dipetik






Terlepas dari pro dan kontra mengenai adanya sebuah pertarungan antar jago-jago petarung yang berlangsung, sebenarnya banyak folosofi yang dapat dipetik dari ayam jago berikut pertarungannya tersebut.

Filosofi tersebut, diantaranya adalah:

1. Berani dan Jujur

Seekor ayam jago yang melihat jago lain disekitarnya, akan segera mendatangi jago asing tersebut dengan sikap berani. Kadang-kadang ia akan menemui jago asing tersebut mempunyai kelebihan tertentu, semisal badannya yang lebih besar, namun demikian, dengan sikap berani ia akan melabrak jago asing tersebut tanpa terlalu mempedulikan segala kelebihan yang dimilikinya.

Jika dalam beberapa gebrakan pertarungan ia merasa bahwa jago asing itu bukan tandingannya, ia akan segera menghentikan pertarungannya dan segera berlari menghindar. Artinya, ia secara jujur mengakui, bahwa dirinya bukanlah lawan sepadan bagi jago asing tersebut.

Sikap ini tetap dipertahankannya selama ia merasa belum mampu bertanding melawan jago tersebut. Oleh karna itu, ia akan senantiasa lari menghindar jika bertemu dengan musuhnya tersebut.

2. Sikap Ksatria

Sesungguhnya pertarungan tersebut merupakan sifat naluri dari ayam. Ayam jago akan bertarung sekuat tenaga dan segala kemampuan tarung yang dimilikinya untuk memperebutkan dan mempertahankan suatu wilayah.

Bagi jago yang menguasai wilayah tersebut akan bertarung habis-habisan mempertahankan wilayahnya, sementara jago pendatang pun akan berlaku hal yang sama, yaitu mengerahkan segenap kemampuannya untuk dapat merebut atau menguasai wilayah tersebut. Setelah pertarungan usai, muncul sang pemenang, entah itu ayam penguasa lama wilayah tersebut atau pendatang baru, namun yang pasti, ayam pemenang akan berkokok dengan suara nyaring menyerukan kemenangannya, sementara ayam yang kalah dengan sportif mengaku kalah dan berlari menjauh dari sang pemenang.

3. Sikap Sportif

Dari kejadian yang digambarkan diatas, apa yang akan dilakukan ayam yang kalah dalam memperebutkan wilayah tersebut?

Selain lari menghindar, ayam tersebut juga akan menyuarakan kekalahannya dengan suara "KEOK-KEOK"! Artinya, secara sportif dan jujur ayam yang kalah mengakui kekalahannya dan lari menghindar. Ayam yang kalah mengaku secara jantan, bahwa ia kalah, dengan suara "keok-keoknya", dan mengakui kehebatan musuhnya, dengan lari menghindar. Bagi ayam pemenang, ia akan berkokok dan tidak akan memburu ayam yang dikalahkannya hingga mati, umpamanya.

4. Sikap Melindungi Pasangannya

Selain untuk memperebutkan suatu wilayah, pertarungan antara jagoan tersebut sering juga karna memperebutkan pasangan pada musim kawin.

Jago pemenang akan menjadi pasangan babon yang diperebutkan, dan yang kalah secara sportif lari menghindar untuk mencari babon yang lain.

Apa yang dilakukan ayam jago pemenang kemudian jika ia menemukan makanan saat bersama babon pasangannya tersebut?

Ia tidak akan terburu-buru memakan makanan itu sendirian, namun ia memanggil babon pasangannya untuk memakan makanan tersebut duluan, sementara ia sendiri belakangan!

Begitulah bebarapa pelajaran atau filosofi yang sebenarnya dapat dipetik dari ayam petarung berikut persabungan yang menjadi ciri khasnya. Persetujuan atau ketidaksetujuan dengan pendapat tersebut, kembali berpulang pada masing-masing pribadi. Filosofi tersebut akan dapat dinikmati dan dipetik oleh orang-orang yang mau mengambilnya sebagai pelajaran.
Previous
Next Post »

3 komentar

Click here for komentar
dewisari
admin
28 Juni 2019 pukul 12.14 ×

Ayo bergabung dengan bolavita , hanya disini yg bisa depo via
Ovo dan tidak ada jam off line nya mempermudah member tidak
perlu ke ATM lagi... dengan promo2 yg sangat menarik tanpa ribet
langsung diberikan ^^ sabung ayam jago

info lbh lanjut :
whatup : +628122222995

Reply
avatar
Thanks for your comment